Masa bayi dianggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk. Masa bayi berlangsung dua tahun pertama setelah periode bayi baru lahir.
- Pertumbuhan Dan Perkembangan Fisik Bayi
- Refleks
Bayi memiliki beberapa refleks dasar yang secara genetis merupakan mekanisme pertahanan hidupnya. Sifat refleks ini adalah otomatis dan berada di luar kendali bayi yang baru lahir. Refleks menghisap(sucking reflex) terjadi ketika bayi yang baru lahir secara otomatis menghisap benda yang ditempatkan di mulut mereka. Refleks mencari (rooting reflex) terjadi ketika pipi bayi diusap/dibelai, sebagai respon, bayi itu akan memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya. Refleks moro (reflex moro) adalah suatu respon tiba-tiba pada bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkannya. Ketika dikagetkan, bayi akan melengkungkan punggungnya, melemparkan kepalanya ke belakang, dan merentangkan lengan dan kakinya. Semua refleksi ini akan menghilang pada usia 3 hingga 4 bulan. Menghisap adalah refleks yang sangat penting bagi bayi. Refleks ini merupakan rute bayi menuju pengenalan akan makanan. Tetapi banyak orang tua yang benar-benar khawatir ketika kegiatan menghisap ibu jari pada anak-anak mereka terus berlangsung hingga ke tahun-tahun prasekolah dan sekolah dasar. Perbedaan-perbedaan individual pada susunan biologis anak-anak adalah salah satu hal yang menyebabkan keberlangsungan perilaku menghisap.
Refleks |
Stimulasi |
Respons Bayi |
Pola perkembangan |
Mengejapkan mata |
Sorotan cahaya dan tiupan |
Menutup kedua mata |
Permanen |
Babinski |
Telapak kaki diusap |
Menyebarkan jari kaki, memutar-mutarkan kaki |
Menghilang setelah 9 bulan hingga setahun |
Memegang |
Telapak kaki diusap |
Menggenggam dengan kuat |
Melemah setelah 3 bulan, menghilang setelah setahun |
Moro (mengejutkan) |
Stimulasi tiba-tiba, seperti mendengar suara nyaring atau diturunkan |
Kaget, melengkungkan punggung, melempar kepala ke belakang, merentangkan lengan dan kaki kemudian menutupkannya dengan cepat ke pusat tubuh |
Menghilan setelah 3 hingga 4 bulan |
Mencari |
Leher atau pinggir mulut diusap |
Membalikkan kepala, membuka mulut, mulai menghisap |
Menghilan setelah 3 hingga 4 bulan |
Melangkah |
Bayi diangkat dan kaki diturunkan untuk menyentuh permukaan |
Menggerakkan kaki seolah-olah berjalan |
Menghilan setelah 3 hingga 4 bulan |
Mengisap |
Benda menyentuh mulut |
Mengisap secara otomatis |
Menghilan setelah 3 hingga 4 bulan |
Berenang |
Bayi menaruh wajah ke bawah di dalam air |
Membuat gerakan-gerakan berenang yang terkoordinasi |
Menghilan setelah 6 hingga 7 bulan |
Leher ditopang |
Bayi ditelentangkan |
Menggepalkan tinju kedua tangan dan biasanya membalikkan kepala ke kanan |
Menghilan setelah 2 bulan |
- Urutan Cephaloucaudal dan Proximodistal
Pola cephaloucaudal (cephalocaudal pattern) ialah urutan pertumbuhan di mana pertumbuhan terbesar selalu dimulai dari atas-kepala-dilanjutkan dengan pertumbuhan fisik mencakup yang lebih besar, berat, serta perkembangan organ tubuh lainnya secara berangsur-angsur dari atas kebawah (ke leher, bahu, batang tubuh tengah, dan lain-lain).
Pola proximodistal (proximodistal pattern) ialah urutan pertumbuhan dimana pertumbuhan dimulai pada bagian tengah tubuh lalu bergerak menuju kaki dan tangan.
- Tinggi dan Berat
Pada waktu lahir, seorang bayi rata-rata mempunyai berat badan 3000 gram dan panjang badan 50 cm. Dalam beberapa hari pertama kehidupannya, kebanyakan bayi yang baru lahir kehilangan 5 hingga 7 persen berat tubuh mereka sebelum mereka belajar menyesuaikan diri dengan kegiatan makan yang terjadi setelah kelahiran. Segera setelah bayi menyesuikan diri dengan cara menghisap, menelan, dan mencerna, mereka tunbuh dengan cepat dan memperoleh berat kira-kira 5 hingga 6 ons per minggu selama bulan pertama. Bayi tumbuh kira-kira i inci per bulan selama tahun pertama.
- Keterampilan Motorik Kasar dan Halus
Keterampilan motorik kasar meliputi kegiatan otot-otot besar seperti menggerakkan lengan dan berjalan. Para pakar perkembangan anak yakin bahwa kegiatan motorik selama dua tahun adalah vital bagi perkembangan kompetensi anak dan bahwa hanya diperlukan sedikit pembatasan, untuk tujuan keselamatan, atas “petualangan” motorik mereka.
Keterampilan motorik halus meliputi gerakan-gerakan menyesuikan secara lebih halus, seperti ketangkasan jari. Perkembangan perilaku seperti meraih dan menggenggam semakin baik selam dua tahun pertam kehidupan. Pada mulanya, bayi hanya memperlihatkan gerakan bahu dan siku yang kasar, tetapi kemudian memperlihatkan gerakan pergelangan tangan, perputaran tangan, dan koordinasi ibu jari dan jari telunjuk tangan.
- Otak
Bermula dari makhluk bersal satu, pada saat lahir seorang bayi sudah mempunyai otak dan sistem syaraf yang terdiri kira-kira 100 trilyun sel syaraf. Akan tetapi keterkaitan sel-sel syaraf ini masih lemah . Pada saat lahir. Otak bayi hanya 25 persen berat otak dewasa, dan pada tahun kedua kira-kira sudah 75 persen berat otak orang dewasa.
- Keadaan Bayi
- Tidur nyenyak. Bayi tidur diam dengan mata tertutup, pernapasannya teratur, tidak bersuara, dan tidak merespon rangsangan dari luar.
- Tidur teratur. Bayi bergerak-gerak sedikit, pernapasan mungkin berbunyi, ritme napas teratur ke tidak teratur.
- Tidur gelisah. Bayi tampak melakukan beberapa gerakan, matanya tertutup kelopak matanya mungkin berkedip-kedi, bernapas tidak teratur, dan mengeluarkan suara mengeluh.
- Mengantuk. Separuh mata bayi terbuka, ada sedikit gerakan, dan lebih banyak bersuara.
- Aktivitas waspada. Ini yang paling sering dilihat orang tua yang menganggap bayi tersebut sudah bangun. Mata terbuka, ia melakukan gerakan bebas, agak rewel, kulitnya agak memerah, dan pernapasannya tidak teratur ketika sedang tegang.
- Waspada dan terfokus. Sering terlihat pada anak-anak yang sudah agak tua.Mata bayi terbuka lebar, dan ada kegiatan motorik yang terarah
- Terfokus Secara kaku. Bayi dalam keadaan terjaga tetapi tidak bereaksi pada rangsangan jutuan.
Suatu percobaan khusus tentang tidur bayi ialah sindrom kematian bayi, yakni suatu kondisi yang terjadi ketika seorang bayi berhenti bernafas, biasanya saat malam hari. Dan secara tiba-tiba meninggal tanpa sebab yang jelas. Bayi-bayi yang meninggal oleh kondisi ini memperlihatkan kerapuhan biologis sbelumnya dalam perkembangan mereka, yang meliputi peristiwa kelahiran prematur, rendahnya berat lahir, rendahnya skali apgar, dan masalah-masalah pernapasan.
- Gizi
Kalori dan nilai gizi yang cukup dberikan dengan penuh kasih sayang. Dari lahir hingga usia setahun, bayi bertambah panjangnya 50 persen. Pakar gizi mengajurkan bahwa bayi perlu mengkonsumsi 50 kaloriper hari untuk setiap setengah kilo berat mereka. ASI atau alternatif lainnya, merupakan sumber gizi dan energi bayi selama 4 hingga 6 bulan pertama.
Memberi ASI berarti memberi susu yang bersih dan dapat dicerna serta menolong mengimunisasi bayi yang baru lahir dari penyakit. Bayi yang mengkonsumsi ASI memperoleh berat yang lebih cepat daripada bayi yang mendapatkan kebutuhan gizinya dari makanan botol. Selain itu, keuntungan memberi ASI ialah bahwa bayi memperoleh perlindungan dari beberapa infeksi pencernaan dan alergi makanan, dan kemungkinan mengurangi osteoporosis dan kanker payudara bagi ibu-ibu.
Marasmus ialah terbuangnya jarinagn penting pada bayi pada tahun pertama bayi yang disebabkan oleh kekurangan protein dan kalori yang parah. Bayi menjadi kekurangan berat badan dan ototnya berhenti tumbuh. Penyebab utama marasmus ialah kekurangan ASI (karena terlalu cepat disapih) dan gizi yang kurang memadai seperti formula susu sapi yang tidak cocok dan tidak bersih.
Perbandingan bayi yang makan ASI dan makan makanan botol di negara-negara Afganistan, Haiti, Ghana, dan Chile menunjukkan bahwa angka kematian jauh lebih besar di kalangan bayi yang makan makanana botol dibanding dengan bayi yang makan ASI, denagn tingkat kematian bayi yang makan makanan botol kadang-kadang lima kali lebih tinggi dari pada bayi yang makan ASI.
- Perkembangan Sensori dan Persepsi
- Sensasi dan Persepsi
Sensasi terjadi ketika sekumpulan informasi “mengadakan kontak” dengan penerina sensor-mata, telinga, lidah, hidung, dan kulit. Sensasi pendengaran terjadi ketika gelombang udara yang bergetar dikumpulkan oleh telinga bagian luar dan ditransmisikan melalui tulang telinga bagian dalam ke saraf pendengaran. Sensasi penglihatan terjadi ketika cahaya lampu mengadakan kontak dengan kedua mata dan difokuskan di dalam retina.
Persepsi ialah interpretasi tentang apa yang diindrakan atau dirasakan. Informasi tentang peristiwa-peristiwa tertentu yang mengadakan kontak dengan telinga diinterpretasikan sebagai suara musik, misalnya. Sementara peristiwa lainnya yang ditransmisikan ke dalam retina diiterpretasikan sebagai suatu warna, pola, atau bentuk khusus.
- Persepsi Visual
- Penglihatan bayi yang baru lahir
Dari eksperimen yang dilakukan oleh Frantz terhadap bayi di dalam kamar tembus pandang di dapat bahwa bayi lebih senang melihat pola daripada warna atau kecerahan. Misalnya mereka lebih senang melihat wajah, potongan benda yang dicetak, atau mata sapi jantan lebih lama daripada piringan berwarna merah, kuning, atau putih. Penglihatan bayi yang baru lahir diperkirakan 20/200 hingga 20/600 pada bagan Snellen Ini sekitar 10 hingga 30 kali lebih rendah daripada penglihatan orang dewasa normal(20/20). Akan tetapi, pada usia 6 bulan, penglihatan menjadi 21/100 atau lebih baik.
- Persepsi Bayi Terhadap Wajah
Pada usia 3 ½ minggu, bayi tertarik kepada mata, mungkin karena bersinar dan bentuknya sederhana yaitu bulat. Pada usia1 sampai 2 bulan, ia mulai mengenal garis besar wajah. Diatas 2 bulan, ia mulai memperhatikan unsur-unsur wajah; ia sudah dapat membedakan mata dari bagian-bagian lain dan mulai memperhatikan mulut dan gerakan-gerakan mulut akan menarik perhatiannya. Pada usia 5 bulan, ia sudah mulai mengenal raut wajah, perubahan-perubahan air muka, bentuk kepala yang lonjong, pola tiga dimensionalnya dan kaitan antara unsur-unsur wajah. Pada usia 6 bulan, bayi sudah dapat membedakan wajah antara yang dikenal dengan yang tidak dikenalnya, dan tentu saja sudah mengenal wajah ibunya.
- Pendengaran
Segera setelah kelahiran, bayi dapat mendengar, walaupun ambang pintu sensor mereka agak lebih tinggi di bandingkan dengan ambang pintu sensor orang dewasa (Trehub, dkk, 1991). Oleh karenanya, suatu rangsangan harus lebih nyaring untuk didengarkan oleh bayi yang baru lahir.
- Sentuhan dan Rasa Sakit
Bayi-bayi yang baru lahir ternyata memberi respon terhadap sentuhan. Sentuhan ke pipi menghasilkan gelengan kepala, sedangkan sentuhan ke bibir menghasilkan gerakan menghisap. Suatu kemampuan yang sangat penting yang berkembang pada masa bayi ialah kemampuan menghubungkan informasi atas penglihatan dengan informasi yang mereka terima atas sentuhan.
Para ahli beranggapan bahwa bayi yang baru lahir belum dapat merasakan nyeri. Kebiasaan menyunat bayi berusia 3 hari yang lazim dilakukan di Amerika Serikat, menunjukkan bahwa bayi-bayi yang sedang disunat itu akan menangis keras-keras dan tampak gelisah.
- Penciuman
Penelitian Lipsitt, Engen, dan Kaye (1963) menunjukkan bahwa bayi akan gelisah , menggerak-gerakkan tangan dan kakinya serta berubah pernafasannya apabila didekatkan kepada asafesida, suatu zat yang sangat busuk baunya. Ini mambuktikan bahwa mereka sudah dapat mencium bau. Bayi berusia 2 sampai 7 hari sudah dapat mencuim dan mengenal bau payudara ibu dan bau ASI, namun mereka baru dapat mengidentifikasikan bau ibunya setelah berusia beberapa minggu (MacFarlane, 1975)
- Pengecapan
Sensitivitas atau kepekaan terhadap rasa dapat muncul sebelum kelahiran. Jika cairan amnion dari janin yang cukup waktu diberi sakharin (pemanis), maka janin akan makin sering menelan (Windle, 1940). Dalam penelitian lain, bayi-bayi yang baru lahir memperlihatkan suatu ekspresi seperti senyum setelah diberi suatu larutan manis. Sebaliknya, mereka mengerutkan lidah mereka setelah diberi suatu larutan asam (Steiner, 1979). Dan dalam satu studi, bayi-bayi berusia 1 hingga 3 hari menangis lebih sedikit ketika mereka diberi larutan sukrosa melalui suatu dot (Smith, Fillion, & Blass, 1990)
- Perabaan
Indra perabaan bayi sudah bekerja sejak lahir. Seorang bayi akan menggerakkan kepalanya apabila pipinya disentuh, dan ia akan melakukan gerakan mengisap jika bibirnya disentuh. Suatu hal yang penting adalah kemampuan untuk mengaitkan informasi pelihatan dengan informasi perabaan; hal ini sudah tampak pada bayi berumur 6 bulan (Acredolo & Hake, 1982)