Statistika dasar

makalah statistika dasar

BAB I
PENDAHULUAN

Statistika terbagi atas 2 fase, yaitu statistika deskriptif dan statistika induktif. fase pertama dikerjakan untuk melakukan fase kedua. Fase kedua ialah statistika induktif adalah statistik yang digunakan untuk menyimpulkan data-data statistik. Statistika induktif menyimpulkan data-data statistik (toward statistical inference) yang berupa karakteristik populasi.
Populasi ialah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kuantitatif,ataupun kualitatif, dan pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas.
Contoh populasi :
1. Semua kupu-kupu di pegunungan Rocky
2. Seluruh mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta
Karena jumlah populasi takterhingga maka untuk mendapatkan data-data statistic dan mengambil kesimpulan statistic dengan mudah digunakanlah sample. Sample tersebut diambil dari populasi yang bersangkutan.

Published in: on 31 Juli 2009 at 2:04 pm  Tinggalkan sebuah Komentar  

BAB mengenai vektor diruang 2 dan 3 (ALJABAR LINEAR)

BAB mengenai vektor diruang 2 dan 3 (ALJABAR LINEAR)

BAB TIGA
Vektor-vektor di Ruang -2 dan Ruang-3

3.1 Vektor (Geometrik) – Pengantar

Banyak kuantitas fisis, seperti luas, panjang, massa, dan temperatur, dapat dijelaskan secara lengkap apabila besaran kuantitas tersebut telah diberikan. Kuantitas seperti ini kita namakan skalar. Kuantitas fisis lainnya, kita namakan vektor, penjelasannya tidak begitu lengkap sehingga baik besarannya maupun arahnya dapat dispesifikasikan.
Vektor-vektor dapat dinyatakan secara geometris sebagai segmen-segmen garis terarah atau panah-panah di ruang-2 atau ruang-3; arah panah menentukan arah vektor dan panjang menyatakan besarnya. Ekor panah dinamakan titik awal (initial point) dari vektor, dan ujung panah dinamakan titik terminal (terminal point). Kita akan menyatakan vektor dengan huruf kecil tebal misalnya a, k, v, w dan x. Bila membahas vektor, maka kita akan menyatakan bilangan sebagai skalar. Semua skalar merupakan bilangan riil dan akan dinyatakan oleh huruf kecil biasa misalnya, a, k, v, w dan x.
Jika, seperti pada gambar 3.1a, titik awal vektor v adalah A dan titik terminalnya adalah B, maka kita tuliskan
v = AB
Vektor-vektor yang mempunyai panjang dan arah yang sama, seperti vektor-vektor pada gambar 3.1b, dinamakan ekivalen. Karena kita menginginkan sebuah vektor yang ditentukan oleh panjang dan arahnya , maka vektor-vektor ekivalen dianggap sama walaupun vektor-vektor tersebut mungkin diletakkan pada kedudukan yang berbeda-beda. Jika v dan w ekivalen maka kita tuliskan
v = w

klo udah dibaca tlong cment yaa…???
smoga ini dapat membantu kalian smua….
^_^

Published in: on 31 Juli 2009 at 1:09 pm  Tinggalkan sebuah Komentar